SULTRAWATCH.™, Seorang warga asing ditemukan tewas, disalah satu tempat wisata yang berada di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Warga asing tersebut bernama John Earl Reuter (74), warga berkebangsaan Amerika, yang ditemukan kaku tak bernyawa di area wisata PT Wakatobi Dive Resort (WDR), sebuah perusahaan wisata asing di Desa Lamanggau, Tomia, Wakatobi.
Waka Polres Wakatobi Kompol Muhadi Walam yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon selularnya membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu bermula saat korban bersama istrinya sedang bersnokling dengan menggunakan peralatan snorkling pribadi dipantai depan Resort, sekitar pukul 15.30 wita, Senin (29/8/2016) kemarin.
“Iya benar. Tapi kegiatan yang dilakukan korban, tidak melapor kepada pihak management. Sehingga tidak didampingi oleh dive master. Kejadiannya itu sekitar pukul 16.00 wita,” ujarnya, Selasa (30/8/2016).
Kata Wakapolres, korban terlihat mengambang di depan jembatan Resort dan langsung ditolong oleh crew kapal yang sedang berlabuh, dan langsung dibawa ke medical room PT. WR.
Lebih lanjut Muhadi Walam menjaskakan, korban bersama istri dan sejumlah turis lainnya, tiba di bandara Maranggo Tomia sekitar pukul 11.00 wita, dengan menggunakan pesawat Garuda dari Denpasar, Bali. Sekitar pukul 17.15 wita, korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter medical room PT WDR.
Saat dilarikan kemedical room, di mulut korban mengeluarkan busa. Sedangkan ditubuhnya tidak ditemukan bekas tanda-tanda kekerasan, hanya bekas operasi dibagian dada kiri. Dari keterangan sang istri, korban pernah mengalami operasi jantung di Amerika.
(Berita Terkait : Warga Tomia Temukan Mayat Tinggal Tengkorak)
“Jadi tujuan mereka itu berwisata ke Pulau Tomia hanya untuk refreshing, bukan untuk diving atau snorkling. Saat ini korban masih disemayamkan di Medical Room PT. Wakatobi Dive Resort dan akan diterbangkan ke Bali,” ujarnya. (zonasultra)
Waka Polres Wakatobi Kompol Muhadi Walam yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon selularnya membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu bermula saat korban bersama istrinya sedang bersnokling dengan menggunakan peralatan snorkling pribadi dipantai depan Resort, sekitar pukul 15.30 wita, Senin (29/8/2016) kemarin.
“Iya benar. Tapi kegiatan yang dilakukan korban, tidak melapor kepada pihak management. Sehingga tidak didampingi oleh dive master. Kejadiannya itu sekitar pukul 16.00 wita,” ujarnya, Selasa (30/8/2016).
Kata Wakapolres, korban terlihat mengambang di depan jembatan Resort dan langsung ditolong oleh crew kapal yang sedang berlabuh, dan langsung dibawa ke medical room PT. WR.
Lebih lanjut Muhadi Walam menjaskakan, korban bersama istri dan sejumlah turis lainnya, tiba di bandara Maranggo Tomia sekitar pukul 11.00 wita, dengan menggunakan pesawat Garuda dari Denpasar, Bali. Sekitar pukul 17.15 wita, korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter medical room PT WDR.
Saat dilarikan kemedical room, di mulut korban mengeluarkan busa. Sedangkan ditubuhnya tidak ditemukan bekas tanda-tanda kekerasan, hanya bekas operasi dibagian dada kiri. Dari keterangan sang istri, korban pernah mengalami operasi jantung di Amerika.
(Berita Terkait : Warga Tomia Temukan Mayat Tinggal Tengkorak)
“Jadi tujuan mereka itu berwisata ke Pulau Tomia hanya untuk refreshing, bukan untuk diving atau snorkling. Saat ini korban masih disemayamkan di Medical Room PT. Wakatobi Dive Resort dan akan diterbangkan ke Bali,” ujarnya. (zonasultra)
0 komentar:
Posting Komentar