SULTRAWATCH.™, Jurusan Ilmu Tanah merupakan satu dari tiga jurusan yang baru dibuka pada Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Dua lainnya adalah Jurusan Pertanian serta Jurusan Proteksi Tanaman. Untuk pengembangan program studi/jurusan kedepan, Jurusan Ilmu Tanah UHO Kendari akan fokus pada beberapa hal.
Diantaranya, fokus pada pada pengelolaan tanah-tanah marginal, wilayah pesisir, dan lahan bekas tambang, dengan visi menjadi jurusan yang unggul dalam menghasilkan lulusan yang berintegritas dan berkemampuan mengelola potensi sumberdaya lahan perdesaan, pesisir dan pulau-pulau kecil dalam sistem produksi pertanian berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Ketua Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, UHO Kendari, Zulfikar SP MP, kepada kabarkendari.com, belum lama ini. Menurut Zulfikar, program pengembangan Jurusan Ilmu Tanah UHO Kendari tersebut, juga telah disampaikannya dalam pertemuan Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) di Bandung pada tanggal 8 September 2016.
“HITI memfasilitasi untuk meramu kurikulum yang ada pada masing-masing Jurusan Ilmu Tanah di Indonesia, dengan tetap fokus pada keunggulan masing-masing universitas. Di Jurusan Ilmu Tanah UHO Kendari fokus pada pengelolaan potensi sumberdaya lahan perdesaan, pesisir, dan pulau-pulau kecil,” kata Zulfikar.
Tentunya, kata Zulfikar, pengembangan jurusan tetap berpedoman pada brand UHO BISA JAGAD KITA, yakni, Bersih, Indah, Sejuk, Aman, Jujur, Adil, Gotong royong, Adaptif, dan Disiplin, Kreatif, Inovatif, Toleran, Amanah.
Lebih jauh, Zulfikar menyampaikan, target pengembangan jurusan tersebut dapat dicapai melalui rekonstruksi kurikulum secara nasional. Dan, kata dia, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikti) sudah mengeluarkan surat edaran yang menyatakan bahwa bagi perguruan tinggi yang ingin merekonstruksi kurikulum harus sesuai standar nasional.
“Untuk Ilmu Tanah UHO, kita sudah punya kurikulum yang disusun saat pengusulan kembali dibentuknya Jurusan Ilmu Tanah. Namun berdasarkan rapat dosen Ilmu Tanah, kurikulum tersebut perlu dikoreksi atau direkonstruksi sesuai standar nasional Dikti,” katanya.
Menurutnya, finalisasi kurikulum nasional akan dilakukan pada pertemuan lanjutan pada Oktober 2016, di Bogor. “Pada pertemuan kemarin di Bandung, UHO Kendari mendapat apresiasi karena telah menempatkan kader-kader muda untuk mengelola Jurusan Ilmu Tanah.”
“Karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada Prof Usman Rianse selaku Rektor UHO yang telah memberi kesempatan yang sangat besar kepada anak-anak muda UHO untuk menjadi manajemen atau pengelola di tingkat prodi atau jurusan. Mudah-mudahan amanah ini bisa dijalankan dengan baik dan membawa perubahan ke arah cita jangka panjang UHO 2045, yakni, menghasilkan generasi emas Indonesia,” tutupnya.
Sumber : http://kabarkendari.com/jurusan-ilmu-tanah-uho-kendari/
Diantaranya, fokus pada pada pengelolaan tanah-tanah marginal, wilayah pesisir, dan lahan bekas tambang, dengan visi menjadi jurusan yang unggul dalam menghasilkan lulusan yang berintegritas dan berkemampuan mengelola potensi sumberdaya lahan perdesaan, pesisir dan pulau-pulau kecil dalam sistem produksi pertanian berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Ketua Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, UHO Kendari, Zulfikar SP MP, kepada kabarkendari.com, belum lama ini. Menurut Zulfikar, program pengembangan Jurusan Ilmu Tanah UHO Kendari tersebut, juga telah disampaikannya dalam pertemuan Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) di Bandung pada tanggal 8 September 2016.
“HITI memfasilitasi untuk meramu kurikulum yang ada pada masing-masing Jurusan Ilmu Tanah di Indonesia, dengan tetap fokus pada keunggulan masing-masing universitas. Di Jurusan Ilmu Tanah UHO Kendari fokus pada pengelolaan potensi sumberdaya lahan perdesaan, pesisir, dan pulau-pulau kecil,” kata Zulfikar.
Tentunya, kata Zulfikar, pengembangan jurusan tetap berpedoman pada brand UHO BISA JAGAD KITA, yakni, Bersih, Indah, Sejuk, Aman, Jujur, Adil, Gotong royong, Adaptif, dan Disiplin, Kreatif, Inovatif, Toleran, Amanah.
Lebih jauh, Zulfikar menyampaikan, target pengembangan jurusan tersebut dapat dicapai melalui rekonstruksi kurikulum secara nasional. Dan, kata dia, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikti) sudah mengeluarkan surat edaran yang menyatakan bahwa bagi perguruan tinggi yang ingin merekonstruksi kurikulum harus sesuai standar nasional.
“Untuk Ilmu Tanah UHO, kita sudah punya kurikulum yang disusun saat pengusulan kembali dibentuknya Jurusan Ilmu Tanah. Namun berdasarkan rapat dosen Ilmu Tanah, kurikulum tersebut perlu dikoreksi atau direkonstruksi sesuai standar nasional Dikti,” katanya.
Menurutnya, finalisasi kurikulum nasional akan dilakukan pada pertemuan lanjutan pada Oktober 2016, di Bogor. “Pada pertemuan kemarin di Bandung, UHO Kendari mendapat apresiasi karena telah menempatkan kader-kader muda untuk mengelola Jurusan Ilmu Tanah.”
“Karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada Prof Usman Rianse selaku Rektor UHO yang telah memberi kesempatan yang sangat besar kepada anak-anak muda UHO untuk menjadi manajemen atau pengelola di tingkat prodi atau jurusan. Mudah-mudahan amanah ini bisa dijalankan dengan baik dan membawa perubahan ke arah cita jangka panjang UHO 2045, yakni, menghasilkan generasi emas Indonesia,” tutupnya.
Sumber : http://kabarkendari.com/jurusan-ilmu-tanah-uho-kendari/
0 komentar:
Posting Komentar