SULTRAWATCH.™,Dalam perhelatan pertarungan pemilihan wali (pilwali) Kota Kendari, salah satu kader Partai Amanat Nasional (PAN) Kendari, Adriatma Dwi Putra (ADP) berpeluang aklamasi.
Terlihat dari peluang yang bisa didapatkannya untuk merebut semua partai pengusung, sehingga memperkecil peluang bakal calon (balon) lain mencukupkan kursinya.
“Kita punya peluang untuk tampil sendiri dalam momen pilwali kedepan, berdasarkan komnikasi politik yang telah kita bangun sejauh ini,” ujar Ketua Tim Pemenang ADP, Samsuddin Rahim ditemui di rumahnya, Rabu (17/8).
Anggota DPRD Kota Kendari dua periode ini menguraikan, dalam proses pengusungan partai terhadap balon wali kota ada beberapa tahapan, mulai dari surat tugas, rekomendasi dan Surat Keputusan (SK). Untuk surat tugas dan rekomendasi bersifat sementara, sedangkan SK merupakan ketetapan.
“Sejauh ini balon yang berhasil memegang SK, baru ADP sedangkan yang lainnya masih sebatas rekomendasi, sehingga kemungkinan partai untuk menarik dukungannya terhadap balon lain dan berpindah ke ADP masi ada dan ini besar peluangnya sesuai komunikasi politik yang kita bangun,” jelasnya.
Salah satu pengamat politik Kota Kendari, Khabirun SSos MSos juga menjelaskan, kemungkinan adanya calon tunggal berdasarkan peta politik yang ada saat ini cukup besar.
Kajiannya, sejauh ini jumlah balon yang siap tarung tinggal empat, yakni ADP, Abdul Rasak, Ishak Ismail dan Zayat Koemueddin, tetapi tiga diantaranya masih belum memiliki dukungan yang jelas.
“Derik sapaan akrab Zayat baru mendapatkan dua dukungan partai yaitu PPP dan Hanura dengan total tiga kursi, pemilik slogan anak lorong baru satu partai PDIP dengan total lima kursi, Ketua DPRD Kota Kendari memiliki dua partai pengusung Nasdem dan Golkar dengan total tujuh kursi, ADP sendiri baru PAN dengan total enam kursi. Tetapi semua calon ini selain ADP masih sebatas rekomendasi yang sifat dukungannya sementara dan dapat ditarik kapan saja, dan berdasarkan kabar burung partai partai tersebut akan merapat ke ADP sebelum batas pendaftaran calon, dimana ketika ini terjadi maka ADP menjadi calon tunggal,” pungkasnya.[kabarsuluh]
Terlihat dari peluang yang bisa didapatkannya untuk merebut semua partai pengusung, sehingga memperkecil peluang bakal calon (balon) lain mencukupkan kursinya.
“Kita punya peluang untuk tampil sendiri dalam momen pilwali kedepan, berdasarkan komnikasi politik yang telah kita bangun sejauh ini,” ujar Ketua Tim Pemenang ADP, Samsuddin Rahim ditemui di rumahnya, Rabu (17/8).
Anggota DPRD Kota Kendari dua periode ini menguraikan, dalam proses pengusungan partai terhadap balon wali kota ada beberapa tahapan, mulai dari surat tugas, rekomendasi dan Surat Keputusan (SK). Untuk surat tugas dan rekomendasi bersifat sementara, sedangkan SK merupakan ketetapan.
“Sejauh ini balon yang berhasil memegang SK, baru ADP sedangkan yang lainnya masih sebatas rekomendasi, sehingga kemungkinan partai untuk menarik dukungannya terhadap balon lain dan berpindah ke ADP masi ada dan ini besar peluangnya sesuai komunikasi politik yang kita bangun,” jelasnya.
Salah satu pengamat politik Kota Kendari, Khabirun SSos MSos juga menjelaskan, kemungkinan adanya calon tunggal berdasarkan peta politik yang ada saat ini cukup besar.
Kajiannya, sejauh ini jumlah balon yang siap tarung tinggal empat, yakni ADP, Abdul Rasak, Ishak Ismail dan Zayat Koemueddin, tetapi tiga diantaranya masih belum memiliki dukungan yang jelas.
“Derik sapaan akrab Zayat baru mendapatkan dua dukungan partai yaitu PPP dan Hanura dengan total tiga kursi, pemilik slogan anak lorong baru satu partai PDIP dengan total lima kursi, Ketua DPRD Kota Kendari memiliki dua partai pengusung Nasdem dan Golkar dengan total tujuh kursi, ADP sendiri baru PAN dengan total enam kursi. Tetapi semua calon ini selain ADP masih sebatas rekomendasi yang sifat dukungannya sementara dan dapat ditarik kapan saja, dan berdasarkan kabar burung partai partai tersebut akan merapat ke ADP sebelum batas pendaftaran calon, dimana ketika ini terjadi maka ADP menjadi calon tunggal,” pungkasnya.[kabarsuluh]
0 komentar:
Posting Komentar