Miris! Ada Purnawirawan Polri di Baubau Tinggal di Bekas Kandang Ayam

SULTRAWATCH.™, Usia Slamet Supu (71) sudah tidak muda lagi, dulunya ia seorang anggota Polri yang bertugas di Polres Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Semenjak pensiun di tahun 1996 silam, dirinya belum bisa hidup layak seperti Polisi lain pada umumnya. Kebutuhan hidup yang besar, serta gaji pensiun yang rendah, memaksa purnawirawan ini hidup seadanya.

Bersama istri dan empat orang anaknya, mereka terpaksa harus tinggal di gubuk reyot berukuran 4 x 6 bekas kandang ayam di jalan Sipangjonga, Kecamatan Betoambari, Kelurahan Tanganapada, Kota Baubau.

Gubuk ini dibangun menggunakan kayu dan gardus bekas untuk melindungi penghuninya dari panas dan hujan. Sebelum tinggal di lokasi ini Slamet telah berpindah-pindah sebanyak 21 kali pasca pensiun.

Ironisnya tanah yang ditempati ini bukan milik pribadi melainkan milik seorang dermawan yang meminjamkannya secara gratis karena iba melihat kehidupan Slamet.

“Empat tahun lalu kami diberi izin sama yang punya tanah untuk mendirikan bangunan, disini dulu bekas kandang ayam, anak saya dan istri cari kayu, dos bekas yang masih bisa terpakai untuk bisa jadikan gubuk, walaupun kondisinya hujan turun kebasahan, namun kami syukuri masih bisa tidur,” Tuturnya, Jum’at (22/7/2016)

Meski telah menepati gubuk tersebut selama empat tahun terakhir, Slamet selalu dihantui rasa khawatir. Pemilik tanah telah menginformasikan kepada dirinya akan mendirikan rumah kos ditempat tersebut, sehingga dirinya bersma istri merasa kebingungan karena harus tinggal dimana lagi.

“Rencananya pada bulan agustus mendatang, pemilik tanah mau membangun rumah kos-kosan, tidak tau mau tinggal dimana lagi kita, mana saya tidak punya uang untuk sewa kos, makan saja sudah susah apalagi kos,” Ujarnya.

Slamet menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dinilai kurang, sebab gaji pensiun yang diterimanya saat ini sisa Rp200 ribu, hal itu dikarenakan dirinya telah mengambil uang dibank untuk proses pernikahan dua anak lelakinya.

“Uang Rp200 ribu itu tidak cukup beli beras, kalau lauk kita petik, sayur disekitar sini baru kita makan, biasa ada teman yang datang kasih ikan, beras dan lain-lain, karena begini saya ambil uang dibank kasian untuk proses pernikahan dua anak saya, makanya saya tinggal digubuk ini,” Ungkapnya.

Menurut Slamet, beberapa waktu lalu pihak Polres Baubau pernah menyambangi gubuk miliknya dan berjanji akan memberikan bantuan, namun seiring berjalannya waktu janji tersebut belum juga dirasakan, bahkan dirinya sudah sembilan kali mempertanyakan janji tersebut kepada pihak polres Baubau.

“Jajaran Polres Baubau sudah pernah datang disini foto-foto, lihat kondisi keluarga saya, mereka bilang akan dibantu, tapi sampai hari ini belum ada janji itu, saya sudah sembilan kali datang di Polres mempertanyakan, saya malu juga kalau terus datang di Polres,”tambahnya.

Dirinya berharap kepada Polri dan Pemerintah agar memperhatikan nasib purnawirawan Polri yang telah berjasa kepada Negara dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.(RRI.CO.ID)