SULTRAWATCH.™, Sudah hampir 4 bulan lebih masyarakat Desa Mekarsari khususnya di Dusun Apure Kecamatan Palangga, Kab. Konsel bertaruh maut di jembatan gantung yang terbuat dari anyaman besi seadanya.
Menurut pengakuan masyarakat setempat bahwa jembatan gantung ini dibangun seorang yang bernama Jhony T. Dengan bermodalkan uang pribadi, ia membangun jembatan gantung yang panjangnya kurang lebih 50 meter.
Setiap orang dikenakan tarif untuk setiap kali melintasi jembatan. Salah seorang pengguna jembatan gantung yang bernama As mengatakan, “Kita bayar itu, Rp.5.000 – 20.000, klu untuk orang yang tinggal disitu biasanya Rp.5.000, ada juga yang tidak bayar, sementara kalau orang baru biasanya Rp.10.000 – 20.000”.
Sementara Risky warga Desa Mekarsari, menuturkan bahwa, “Jembatan gantung ini sudah pernah dilihat oleh Pemerintah Provinsi saat adanya panen raya di Desa Mekarsari, menurut pemerintah, jalan ini menjadi wewenang Pemprov. dan akan diusulkan untuk segera diperbaiki”.
Dari pantauan celebestimes.com, Pemerintah terbilang lamban dalam menangani permasalahan ini, karena jembatan utama telah ambruk dihantam banjir besar yang melanda Wilayah Konsel dan beberapa daerah lainnya di 2013 lalu, dan dapat digunakan lagi saat adanya jembatan darurat ini.
Pada kondisi tertentu, terutama dikala air sungai Aosole – Laeya meluap jembatan darurat ini menjadi salah satu akses utama masyarakat setempat untuk beraktivitas dan menjual hasil pertanian.
Maka dengan adanya biaya yang dikeluarkan untuk setiap kali melintasi jembatan darurat ini, maka menjadi beban tersendiri sekaligus menambah jumlah pengeluaran warga setempat dalam beraktivitas sehari-hari.
sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=F-fM6M--2mk#action=share
0 komentar:
Posting Komentar