SULTRAWATCH.™, Aparat Direktorat Polisi Perairan Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara, menemukan sebanyak 1,5 ton bahan baku utama bom di Kecamatan Poleang, Kabupaten Bombana, Jumat 16 September 2016.
Bahan baku bom tersebut berupa Amonium Nitrat yang dikemas dalam 61 karung dengan bobot masing-masing 25 kilogram. Amonium Nitrat merupakan bahan baku utama Bom Bali.
Keberadaan bahan berbahaya tersebut terungkap berkat laporan masyarakat. Warga mencurigai keberadaan ratusan karung aneh di salah satu rumah warga bernama Rustam alias Astang. Mendapat laporan warga, Anggota Sub Direktorat Penegakan Hukum atau Subdit Gakum, Dit Polair Polda Sultra pun, langsung melakukan penyelidikan.
Penyelidikan dipimpin Kepala Subdit Gakum, Ajun Komisaris Besar Polisi Agus Budi. Rustam alias Astang diamankan bersama barang bukti pada Kamis 15 September 2016, pukul 23.00 Wita.
Diduga, jumlah Amonium Nitrat yang dimiliki Rustam lebih besar dari yang ditemukan petugas. Pasalnya, saat diperiksa puluhan karung Amunium Nitrat yang terbungkus terpal tersebut telah terjual.
“Kata pelaku sebagian telah terjual. Sebelumnya ada ratusan karung bahan amonium nitrat ini. Jadi bahan ini siap pakai dan siap diledakkan,” kata Agus Budi.
Dijelaskan Agus Budi, bahan ini tidak diproduksi dalam negeri. Amonium Nitrat umumnya diproduksi di Jepang dan dikirim ke Indonseia. Belum diketahui bagaimana bahan berbahaya ini masuk ke Indonesia.
“Bahan ini siap digunakan untuk meledakan objeknya. Keterangan awal dari pelaku, bahan ini dijadikan untuk membom ikan. Namun amonium nitrat inikan pernah digunakan sebagai bahan bom Bali,” jelasnya.
Saat ini pelaku diamankan di ruang pemeriksaan Subdit Gakum. Rustam alias Astang sementara menjalani pemeriksaan intensif. Polisi belum menetapkan Rustam alias Astang sebagai tersangka.
Sumber : http://kabarkendari.com/polisi-temukan-15-ton-bahan-baku-bom-bombana/
Bahan baku bom tersebut berupa Amonium Nitrat yang dikemas dalam 61 karung dengan bobot masing-masing 25 kilogram. Amonium Nitrat merupakan bahan baku utama Bom Bali.
Keberadaan bahan berbahaya tersebut terungkap berkat laporan masyarakat. Warga mencurigai keberadaan ratusan karung aneh di salah satu rumah warga bernama Rustam alias Astang. Mendapat laporan warga, Anggota Sub Direktorat Penegakan Hukum atau Subdit Gakum, Dit Polair Polda Sultra pun, langsung melakukan penyelidikan.
Penyelidikan dipimpin Kepala Subdit Gakum, Ajun Komisaris Besar Polisi Agus Budi. Rustam alias Astang diamankan bersama barang bukti pada Kamis 15 September 2016, pukul 23.00 Wita.
Diduga, jumlah Amonium Nitrat yang dimiliki Rustam lebih besar dari yang ditemukan petugas. Pasalnya, saat diperiksa puluhan karung Amunium Nitrat yang terbungkus terpal tersebut telah terjual.
“Kata pelaku sebagian telah terjual. Sebelumnya ada ratusan karung bahan amonium nitrat ini. Jadi bahan ini siap pakai dan siap diledakkan,” kata Agus Budi.
Dijelaskan Agus Budi, bahan ini tidak diproduksi dalam negeri. Amonium Nitrat umumnya diproduksi di Jepang dan dikirim ke Indonseia. Belum diketahui bagaimana bahan berbahaya ini masuk ke Indonesia.
“Bahan ini siap digunakan untuk meledakan objeknya. Keterangan awal dari pelaku, bahan ini dijadikan untuk membom ikan. Namun amonium nitrat inikan pernah digunakan sebagai bahan bom Bali,” jelasnya.
Saat ini pelaku diamankan di ruang pemeriksaan Subdit Gakum. Rustam alias Astang sementara menjalani pemeriksaan intensif. Polisi belum menetapkan Rustam alias Astang sebagai tersangka.
Sumber : http://kabarkendari.com/polisi-temukan-15-ton-bahan-baku-bom-bombana/
0 komentar:
Posting Komentar