SULTRAWATCH.™,Dalam rangka menyambut hari raya Iduladha 1437 H, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Sultra, menyiapkan 8.000 ekor hewan kurban yang terdiri dari 5.000 ekor sapi dan 3.000 ekor kambing, yang akan disebar ke seluruh kabupaten/kota se-Sultra.
Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan hari raya Iduladha tahun lalu yang hanya mencapai 3.900 ekor sapi dan 1.700 ekor kambing.
“Tidak ada hewan impor. Semua dibeli dari kelompok ternak di lima daerah; Muna, Konawe, Konsel, Bombana, dan Kolaka. Bahkan kita mengirim ke Kalimantan dan ke Sulawesi Tengah,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra, Muhammad Nasir, Senin 5 September 2016.
Untuk mengawal pelaksanaan agar pemotongan dan pembagian hewan kurban tetap steril dan memenuhi syarat, Nasir selalu dokter hewan atau tenaga medis yang ada di kabupaten/kota maupun provinsi. Selain itu, petunjuk pemotongan dam pembagian hewan juga telah dikirim ke aelyruh daerah.
Peninjauan itu dilakukan untuk menghasilkan hewan kurban yang ASUH; Aman, Sehat, Utuh dan Halal.
“Akan ada pemantauan jumlah stok yang ada, dimana tempat pelaksanaan pemotongan hewan, kemudian dikawal pada saat menjelang pemotongan dan pascapemotongan hewan,” tandasnya.
Nasir mengungkapkan, pengiriman hewan kurban itu diakibatkan adanya populasi sapi di Sultra yang meningat perbtahunnya yakni 300 ribu ekor yang tersebar dibeberapa daerah yakni Kabupaten Muna, Konawe, Bombana, Kolaka, Konawe Selatan.
“Di Sultra konsumsi sapi berjumlah 2.013 ekor per bulan. Harga masih sekitar Rp 115 ribu per kilogram,” katanya.
Masih kata Nasir, tiap tahunnya selalu melaksanakan empat program yakni penyediaan indukan 1.650 ekor, pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan, pengobatan dan faksinasi ternak, dan penyediaan makanan ternak.
Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan hari raya Iduladha tahun lalu yang hanya mencapai 3.900 ekor sapi dan 1.700 ekor kambing.
“Tidak ada hewan impor. Semua dibeli dari kelompok ternak di lima daerah; Muna, Konawe, Konsel, Bombana, dan Kolaka. Bahkan kita mengirim ke Kalimantan dan ke Sulawesi Tengah,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra, Muhammad Nasir, Senin 5 September 2016.
Untuk mengawal pelaksanaan agar pemotongan dan pembagian hewan kurban tetap steril dan memenuhi syarat, Nasir selalu dokter hewan atau tenaga medis yang ada di kabupaten/kota maupun provinsi. Selain itu, petunjuk pemotongan dam pembagian hewan juga telah dikirim ke aelyruh daerah.
Peninjauan itu dilakukan untuk menghasilkan hewan kurban yang ASUH; Aman, Sehat, Utuh dan Halal.
“Akan ada pemantauan jumlah stok yang ada, dimana tempat pelaksanaan pemotongan hewan, kemudian dikawal pada saat menjelang pemotongan dan pascapemotongan hewan,” tandasnya.
Nasir mengungkapkan, pengiriman hewan kurban itu diakibatkan adanya populasi sapi di Sultra yang meningat perbtahunnya yakni 300 ribu ekor yang tersebar dibeberapa daerah yakni Kabupaten Muna, Konawe, Bombana, Kolaka, Konawe Selatan.
“Di Sultra konsumsi sapi berjumlah 2.013 ekor per bulan. Harga masih sekitar Rp 115 ribu per kilogram,” katanya.
Masih kata Nasir, tiap tahunnya selalu melaksanakan empat program yakni penyediaan indukan 1.650 ekor, pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan, pengobatan dan faksinasi ternak, dan penyediaan makanan ternak.
0 komentar:
Posting Komentar